IWj1X5DXrCbI10RsBEkQ7SL6RUOnRXSRSecqO6kR
Ini Dia Arah yang Benar Menuju Jalan Tujuan Kita

Ini Dia Arah yang Benar Menuju Jalan Tujuan Kita



Seorang pemikir Barat suatu kali berkomentar, “Anda harus memindahkan rintangan di jalan menuju kesuksesan ketika Anda mempelajari perbedaan antara gerakan dan arah.”


Satu sifat intrinsik dari aktivitas adalah gerakan. Ketika Anda sedang berjalan, sedang mengendarai kendaraan, sedang bersepeda, berkuda, atau mengendarai motor; maka Anda sedang bergerak. Tetapi ke arah mana? Apakah Anda sedang bergerak menuju tujuan Anda, atau menjauhinya?

Gerak tubuh yang sebenarnya dalam kedua kasus tadi tampak tidak berbeda dalam kualitas. Perbedaan yang besar antara keduanya adalah bahwa yang pertama menyebabkan Anda bertambah dekat dengan tujuan, sementara yang terakhir menyebabkan Anda menjauh dan semakin menjauh dari tujuan. Meninggalkan Anda di mana? Tidak di mana-mana.

Setidaknya, tidak ada yang berharga dari bepergian ke suatu tempat. Adalah arah yang mempunyai peranan penting. Bahkan jika kita hanya mengendarai suatu gerobak yang ditarik seekor sapi atau kereta dorong yang bergerak lambat, maka kita akan melakukan yang lebih berharga daripada naik sebuah pesawat jet yang tidak mempunyai arah.

Dalam kehidupan pribadi maupun sosial kita, adalah sesuatu yang sangat penting bahwa kita mesti menyediakan berbagai sarana dan sumber daya. Setelah itu memulai dengan arah yang benar, segera atau kemudian, kita pun mencapai tujuan kita.

Manusia kerap meluncurkan dirinya dalam karir, terikat kepadanya, tanpa memberikan arah terhadap kemampuan-kemampuan aktual dan potensi nyata yang mereka miliki yang dapat dikembangkan. Beberapa saat pada perjalanan karirnya mereka dikacaukan oleh berbagai pertimbangan yang sepele, pendapat-pendapat yang tidak berbobot dan bertumpang tindihnya emosi serta tidak memperdulikan apa pun jadinya.

Ketika hasilnya tidak sesuai dengan apa yang telah diantisipasi, mereka mulai menyalahkan orang lain, menyesali kehilangan dan kegagalan serta mengklaim berbagai prasangka kepada orang lain bahwa merekalah yang seharusnya mengalami rasa frustasi karena karir mereka menjadi sia-sia. Seandainya mereka lebih memikirkan masalah tersebut, maka mereka akan menyadari bahwa kesalahan terletak pada perencanaan dan perhitungan yang mereka lakukan, atau bahkan karena tidak memiliki tujuan.

Seandainya mereka harus memulai arah yang benar, maka orang lain pun tidak akan mempunyai kesempatan untuk ditempatkan pada posisi yang disalahkan, karena dituduh telah mengembalikan keberhasilan mereka kepada kegagalan.
DONASI VIA PULSA Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain Prodi SEO. Terima kasih.
Selanjutnya...
SHARE
Blog Ala Santri
"Bagaimana aku akan takut dengan kemiskinan, sedangkan aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya".

Related Posts

Subscribe to get free updates