IWj1X5DXrCbI10RsBEkQ7SL6RUOnRXSRSecqO6kR
Mengungkap Fakta di Balik Zina Bebas pada kalangan Remaja Masa Kini

Mengungkap Fakta di Balik Zina Bebas pada kalangan Remaja Masa Kini

Tiap-tiap lelaki pasti mendambakan kebahagiaan dalam pernikahannya. Langkah pertama yang harus diambilnya adalah menikahi seorang wanita shalihah, yang layak dijadikan sebagai perhiasan hidup -di dunia menjadi Istri berbakti, di akhirat menjadi bidadari bermata jeli.

Jika seorang lelaki merasa siap secara mental maupun fisik, maka Rasulullah SAW dalam sebuah hadits riwayat Bukhari-Muslim, pernah bersabda : "Hai para pemuda, barangsiapa telah mampu menikah, maka menikahlah. Sebab menikah dapat memejamkan mata dan lebih bisa memelihara diri dari perzinahan..." Untuk mereka yang belum mampu secara mental maupun fisik, Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya : "...Dan barangsiapa belum mampu, maka hendaklah berpuasa. Sebab berpuasa dapat mengurangi syahwat."

Sabda Rasulullah SAW tentang perintah menikah tersebut setidaknya mengandung beberapa hal yang menarik untuk dikaji. Hal-hal tersebut antara lain : perintah menyegerakan pernikahan, manfaat menyegerakan pernikahan, serta ikhtiar bagi seorang lelaki yang belum siap lahir-batinnya untuk menikah.

***

Seorang lelaki memiliki potensi fisiologis lebih kuat daripada seorang wanita. Karena kodratnya itu, dorongan pemenuhan kebutuhan biologis seorang pria cenderung lebih tinggi daripada wanita.


Dalam memenuhi kebutuhan biologisnya, bisa melalui pergaulan suami-istri yang tentunya telah diikat oleh tali pernikahan, atau ada juga yang nekat melakukan hubungan seks diluar nikah, serta terjebak melakukan aktivitas seksual menyimpang, seperti : onani dan masturbasi. Cara pemenuhan kebutuhan biologis yang disebut pertama adalah jalan yang halal menurut syari'at Islam. Sedangkan cara pemenuhan kebutuhan biologis yang disebut kedua, mengandung dosa dan kadar kemudaratan yang sangat besar.

Meski mengandung kemudaratan besar, di jaman sekarang ini, masih banyak pemuda lajang yang nekat memenuhi kebutuhan biologis dengan cara melakukan hubungan seks diluar nikah. Penyebab utama mereka berani melakukan perbuatan keji itu adalah kurang kuatnya keimanan dan ketakwaan, sehingga ia tidak memahami murka Allah serta tipuan setan dibalik perbuatan yang tampak indah dan melenakan itu. Sedang penyebab keduanya adalah minimnya pengetahuan ataupun kesadaran diri dalam hal ilmu kesehatan, sampai-sampai lelaki yang doyan "madon" itu tidak menghiraukan ekses negatif bagi kesehatan fisik dan kesehatan psikis, sebab perbuatan hina tersebut.

Difirmankan dalam Al-Qur'an Nur Karim, bahwasanya Allah Azza Wa Jalla menimpakan kehinaan pada diri seorang pezina -selama hidup di dunia, sampai hidupnya di akhirat nanti. Pada Surat An-Nur ayat 2-3, Alloh SWT telah berfirman bahwa :...laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina atau perempuan yang musyrik..." Na'udzubillah. Siapa yang belum bertaubat dari melakukan zina, maka selama hidup di dunia ia akan didampingi oleh seorang perempuan pezina. Padahal merunut kepada fitrahnya, setiap manusia menginginkan dan membutuhkan seorang pendamping hidup yang suci lahir maupun batinnya.


Menurut ilmu kesehatan, hubungan seks diluar nikah mengundang berbagai penyakit kotor dengan dampak negatif yang berat untuk ditanggung penderitanya. Penyakit seksual semacam gonorhoea ataupun A.I.D.S yang amat sulit disembuhkan, terbukti sangat destruktif menghancurkan kondisi fisik maupun mental, dari pelaku hubungan seksual yang tidak halal. Beberapa orang yang mengidap penyakit "kotor" tersebut, dalam kesehariannya tak pernah bisa menjalani kehidupannya secara normal. Walaupun gencar dilakukan kampanye supaya tidak memperlakukan mereka secara beda, mayoritas masyarakat tetap saja tidak bisa memperlakukan mereka secara biasa.

Melihat mudarat perbuatan zina dari kacamata syari'at maupun kajian medis, maka hendaknya setiap lelaki muslim dapat menyegerakan pernikahan, andai ia telah mampu secara lahir maupun batin. Pemeliharaan diri dari perzinaan adalah satu faedah utama dari pernikahan, sebagaimana diungkapkan oleh hadits Rasulullah SAW di awal tulisan ini. Dengan memelihara diri dari perbuatan keji tersebut, Insya Allah kita akan diberikan pendamping yang suci lahir batinnya. Dengan begitu, terlewati sudah satu tahapan dalam upaya meraih kebahagiaan dalam hidup, yang tentu saja dirindukan oleh setiap laki-laki muslim.

Bagi lelaki yang belum siap lahir batinnya untuk melangsungkan pernikahan, maka hendaknya ia memperbanyak puasa. Dengan berpuasa, diri akan senantiasa terhindar dari melakukan perbuatan keji, seperti zina atau penyimpangan perilaku seksual lainnya. Ingat, perilaku seksual menyimpang seperti onani dan masturbasipun berdampak buruk pada stabilitas fisik dan emosi kita.

Seandainya kita malas berpuasa?


Maka hidupkanlah hati kita, dengan cara membaca keutamaan-keutamaan, mengkaji berbagai fadhilah dari amalan-amalan saleh. Insya Allah, kita akan kembali bersemangat untuk memperbanyak ibadah, sehingga Allah pula yang kelak membentengi, melindungi sang hamba dari apa-apa yang menjauhkan diri dari fitrah dan kasih-sayang-Nya.

DONASI VIA PULSA Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain Prodi SEO. Terima kasih.
Selanjutnya...
SHARE
Blog Ala Santri
"Bagaimana aku akan takut dengan kemiskinan, sedangkan aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya".

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment