IWj1X5DXrCbI10RsBEkQ7SL6RUOnRXSRSecqO6kR
Ternyata Begini Cara Menyelamatkan Arsip yang Terkena Air

Ternyata Begini Cara Menyelamatkan Arsip yang Terkena Air


Terkadang musibah yang datang menimpa pada kita tidak dapat diprediksi oleh siapapun, termasuk musibah datangnya banjir yang menyebabkan kerusakan pada seluruh file-file, arsip, dokumen. Selain sebagai dokumen yang penting yang tak mungkin tergantikan perlu kiranya di upayakan agar file, arsip, dokumen dapat diselamatkan, sehingga dapat digunakan kembali.

Hal ini pernah menimpa Aceh Darussalam yang dilanda Tsunami, sehingga menyebabkan arsip di Badan arsip daerah Provinsi Nanggro Aceh terendam air dan lumpur hampir sebulan lamanya, dan sayangnya luput dari penanganan pascabencana di Aceh, demikian Kepala Pusat Arsip Nasional RI Djoko Utomo berkomentar.

Arsip-arsip yang terendam air yang cukup lama hingga basah dan berlumpur hitam yang terjadi di Nanggro Darussalam Aceh, berbeda hal dengan yang terjadi di Vietnam, pada tahun 1999 pernah mengalami banjir dan merendam tempat penyimpanan arsip-arsip, akan tetapi banjir lumpur di Vietnam tidak sepekat yang terjadi di Aceh.

Penanganan restorasi arsip di Aceh pascatsunami adalah pekerjaan yang tidak mudah dilakukan semudah membalikkan telapak tangan, perlu penanganan khusus di dalam merestorasi arsip-arsip yang terendam air dan lumpur.

Pada tahun 1966 Florence, Italia pernah terjadi banjir dan banyak menyebabkan arsip, dokumen, dan surat-surat penting terkotori oleh air dan lumpur. Salah satu teknik yang dilakukan oleh Florence dalam menangani arsip-arsip yang terendam air lumpur adalah, dibekukan pada suhu minus 40 derajat celcius. Maksud dari pendinginan arsip bekas terendam air adalah untuk menahan tumbuh berkembangnya jamur, karena jamur akan menyebabkan aksara hilang dan kertaspun menjadi rapuh. Kemudian naskah. Arsip, dokumen dikeringkan  dengan menggunakan vacuum dry.

Sakamoto adalah tim committee for culture heritage and victim area mengatakan, arsip bekas terendam air dan lumpur bisa dikeringkan diterik sinar matahari kemudian dibasahkan kembali dan disatukan dengan arsip yang masih basah lainnya kemudian arsip-arsip tersebut didinginkan dengan alat pendingin dan selanjutnya diperbaiki.

Untuk merestorasi naskah membutuhkan waktu yang relatif panjang dan hanya Pusat Arsip Nasional saja yang memiliki peralatan untuk merestorasi arsip yang masuk katagori rusak, mulai dari mengukur tingkat keasaman, laminating, penambalan dengan media bubur kertas, pengepresan, dan pengeringan kertas. Setelah selesai proses perbaikan arsip/naskah kemudian arsip-arsip tersebut dapat disimpan. Selama ini cara penangan arsip bekas terendam air/lumpur banyak dilakukan dengan sederhana, yaitu dengan menjemurnya di terik sinar matahari saja, padahal tindakan tersebut akan membuat kertas menjadi rapuh dan tidak bisa bertahan lama. Padahal cara yang lebih sederhana dalam menangani masalah tersebut bisa dilakukan dengan cara naskah atau arsip yang basah dikeringkan dengan kertas khusus penyerap air atau dengan menggunakan kertas Koran, jadi bila naskah atau arsip tersebut kering tidak menyebabkan arsip atau naskah tersebut menjadi keriting atau mengkerut.

Ada cara lain yang juga bisa dilakukan dengan sederhana, yaitu naskah atau arsip diangin-anginkan dalam suhu ruang. Setelah agak arsip mengering kemudian digantung. Jadi pada intinya naskah tersebut diusahakan tidak menempel pada media lain yang akan menyebabkan kerusakan pada arsip-arsip tersebut.

Yang harus diperhatikan dalam membersihkan arsip bekas terendam air atau lumpur perlu diperhatikan kondisi tinta yang ada di naskah atau dokumen tersebut. Diusahakan agar tinta yang menempel di kertas tidak meluber kemana-mana yang akan menyebabkan teks akan tidak terbaca atau terhapus. Sebaiknya arsip atau dokumen yang basah langsung dikeringkan dengan cara digantung hingga kering, selanjutnya tinggal menghilangkan lumpur yang telah kering yang masih menempel pada kertas dengan menggunakan kuwas halus. Tetapi jika tinta tidak meluber, arsip basah bisa langsung disiram air sebatas tidak merusak arsip atau dokumen tersebut. Setelah bersih dari lumpur yang menempel lalu dikeringkan.

Naskah atau dokumen merupakan sebuah catatan kejadian yang dibuat berdasarkan untuk kepentingan suatu organisasi, lembaga pemerintah, swasta, atau perorangan. Jika naskah atau dokumen tersebut hilang atau rusak, maka akan sulit untuk mencari dokumen atau naskah penggantinya.

Contoh terjadinya gempa bumi besar di Kobe (Jepang) dalam waktu 14 hari arsip-arsip yang yang terkena air dan tanah berlumpur dengan cepat dapat ditangani. Para organisasi penyelemat arsip, naskah, dokumen mengajak masyarakat umum dengan membuat poster-poster menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah putus asa untuk berjuang menyelamatkan arsip-arsip penting organisasi, lembaga, pemerintah, swasta atau perorangan. Di samping itu masyarakat Kobe (Jepang) juga telah membentuk kelompok-kelompok relawan yang bekerja sama dengan para pakar dalam merestorasi arsip.

Kita kembali pada masyarakat dan pemerintah Indonesia dalam hal penanganan arsip-arsip penting untuk lebih perhatian yang serius dalam menangani arsip-arsip yang ada di Indonesia. Jika kita tidak peduli akan nasib akan arsip-arsip penting, juga terhadap para generasi muda mendatang perlu dipupuk dan tumbuh kembangkan pengetahuan akan pentingnya arsip sebagai bahan ilmu pengetahuan dimasa-masa depan.
DONASI VIA PULSA Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain Prodi SEO. Terima kasih.
Selanjutnya...
SHARE
Blog Ala Santri
"Bagaimana aku akan takut dengan kemiskinan, sedangkan aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya".

Related Posts

Subscribe to get free updates