IWj1X5DXrCbI10RsBEkQ7SL6RUOnRXSRSecqO6kR
Ternyata Ini Makna Fitrah yang Sesungguhnya! Ringkas Padat Jelas

Ternyata Ini Makna Fitrah yang Sesungguhnya! Ringkas Padat Jelas

Didalam Agama Islam, manusia mempunyai kemampuan dasar yang disebut dengan “Fitrah”. Secara arti kata “Fitrah” berarti “sifat asal, kesucian, bakat dan pembawaan”. Sedangkan secara peristilahan “Fitrah” adalah: Tabiat yang siap menerima Agama Islam1  (Arief,Armai, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pres, 2002, hlm 3-8).

Dalam hal pembentukan akhlak mulia, Agama Islam menetapkan bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Agama Islam, pencapaian akhlak yang sempurna merupakan tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Akhlak tidak saja berperan sebagai salah satu penentuan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan Agama Islam tetapi juga dapat membawa manusia menuju kebahagiaan abadi atau sebaliknya akan membawa manusia kearah siksaan abadi. Karena itulah manusia harus berupaya merenggut kebahagiaan abadi yakni dengan cara mensucikan dirinya dari segala noda keburukan akhlak. Untuk kemudian menghiasi dirinya dengan kebajikan.

Dengan demikian masalah akhlak merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, sehingga wajar apabila persoalan akhlak telah dan selalu mendapatkan perhatian yang serius dikalangan ahli fikir sejak berabad-abad lamanya yang silam.

Untuk dapat mewujudkan akhlak yang mulia melalui pendidikan akhlak maka salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah membimbing “Fitrah” menuju jalan yang benar yang mengarah pada terwujudnya akhlak yang mulia.

Disini saya mengambil sabda Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW. :

عن أبي هريرة انه كان يقول قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما من مولد إلا يولد على الفطرة فأبواه يهودانه وينصرانه ويمجسانه كما تنتخ البهيمة بهيمة جمعاء هل تحسون فيها من جدعاء ، ثم يقول أبو هريرة  : واقرءوا ( فطر ت الله التى فطر الناس عليها لا تبديل لخلق الله ذالك الدين القيم ولكن أكثر الناس لا يعلمون . الآية )

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah SAW. pernah bersabda : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (keimanan terhadap tauhid [tidak mempersekutukan Allah]) tetapi orang tuanya lah menjadikan dia seorang yahudi atau nasrani atau majusi sebagaimana seekor hewan melahirkan seekor hewan yang sempurna, apakah kalian melihatnya cacat? “kemudian Abu Hurairah membacakan ayat-ayat (dari Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat : 30) : (Tetaplah atas) fitrah manusia menurut fitrah itu. (hukum-hukum) Ciptaan Allah tidak dapat diubah. Itulah agama yang benar tetapi sebagian manusia tidak mengetahui.” (H.R. Bukhori dan Muslim)2 (2Zainuddin Ahmad bin Abdul Lathif Azzubaidi, Mukhtasar Shakhihul Bukhari, hlm 154)

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW diatas, manusia dilahirkan dengan dasar fitrah yang bersih. Umtuk menanamkan keimanan dan akidah yang kuat itu tergantung  diri kita masing-masing.

Fitrah Agama : fitrah ini merupakan potensi bawaan yang mendorong manusia untuk selalu pasrah, tunduk dan patuh kepafa Tuhan, dan fitrah ini mengontrol perkembangan fitrah lainnya.

Fitrah berakal budi : fitrah ini merupakan potensi bawaan yang mendorong manusia untuk berfikir dalam memahami tanda-tanda keagungan Tuhan yang ada di dalam alam semesta, berkreasi dan berbudaya, serta memahami persoalan dan tantangan hidup yang dihadapinya dan berusaha mengatasinya.

Firah kebersihan dan kesucian : fitrah ini mendorong manusia untuk selalu berkomitmen terhadap kebersihan dan kesucian diri serta lingkungannya.

Fitrah berakhak : fitrah ini mendorong manusia untuk mematuhi norma-norma yang berlaku.

Fitrah kebenaran : fitrah ini mendorong manusia untuk selalu mencari kebenaran.

Fitrah kemerdekaan : fitrah ini mendorong manusia untuk bersikap bebas dan sebagainya.3 (3Muhaimin. Dkk, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, hlm 18)

Jadi fitrah adalah kesucian yang dimiliki manusia sejak lahir.
DONASI VIA PULSA Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain Prodi SEO. Terima kasih.
Selanjutnya...
SHARE
Blog Ala Santri
"Bagaimana aku akan takut dengan kemiskinan, sedangkan aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya".

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment