IWj1X5DXrCbI10RsBEkQ7SL6RUOnRXSRSecqO6kR
Sebutkan 3 Ciri Kata Baku dalam Karya Ilmiah

Sebutkan 3 Ciri Kata Baku dalam Karya Ilmiah

Sebutkan 3 Ciri Kata Baku dalam Karya Ilmiah.- Pada kali ini izinkan saya membagikan mengenai 3 Ciri Kata Baku dalam Karya Ilmiah. Jika kalian masih bertanya-tanya dan mencari 3 Ciri Kata Baku dalam Karya Ilmiah maka kalian tidak salah pilih berkunjung di sini. Karna saya akan memberikan 3 Ciri Kata Baku dalam Karya Ilmiah kepada kalian semua. Semoga 3 Ciri Kata Baku dalam Karya Ilmiah yang saya bagikan ini bermanfaat untuk semua.

Sebelum masuk pada pembahasan tentang 3 Ciri Kata Baku dalam Karya Ilmiah, perlu kalian semua ketauhi bahwa bahasa Indonesia mempunyai sebuah aturan yang baku dalam pengguanaanya, namun dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan dari aturan yang baku tersebut. Kata-kata yang menyimpang disebut kata non baku. Hal ini terjadi salah satu penyebabnya adalah faktor lingkungan. Faktor ini mengakibabkan daerah yang satu berdialek berbeda dengan dialek didaerah yang lain, walaupun bahasa yang digunakannya terhadap bahasa Indonesia.

Saat kita mempergunakan bahasa Indonesia perlu diperhatikan dan kesempatan. Misalnya kapan kita mempunyai ragam bahasa baku dipakai apabila pada situasi resmi, ilmiah. Tetapai ragam bahasa non baku dipakai pada situas santai dengan keluarga, teman, dan di pasar, tulisan pribadi, buku harian. Ragam bahasa non baku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan.

Kalian juga harus mengetauhi bahwa bahasa tutur mempunyai sifat yang khas yaitu:
  • Bentuk kalimatnya sederhana, singkat, kurang lengkap, tidak banyak menggunakan kata penghubung.
  • Menggunakan kata-kata yang biasa dan lazim dipakai sehari-hari. Contoh: bilang, bikin, pergi, biarin.
Jadi, di dalam bahasa tutur, lagu kalimat memegang peranan penting, tanpa bantuan lagu kalimat sering orang mengalami kesukaran dalam memahami bahasa tutur.


Sebutkan 3 Ciri Kata Baku dalam Karya Ilmiah

Yang dimaksud dengan bahasa baku di sini adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang diajukan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Ragam bahasa ini lazim digunakan dalam :
  1. Komunikasi resmi, yakni dalam surat menyurat resmi, surat menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi, dan sebagainya.
  2. Wacan teknis seperti dalam laporan resmi, karang ilmiah, buku pelajaran, dan sebagainya. Pembicaraan didepan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, pidato dan sebagainya.
  3. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya. Pemakaian (1) dan (2) didukung oleh bahasa baku tertulis, sedangkan pemakaian (3) dan (4) didukung oleh ragam bahasa lisan.

Ragam Bahasa Baku

Sedangkan ragam bahasa baku dapat ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Penggunaan Kaidah Tata Bahasa. Kaidah tata bahasa normatif selalu digunakan secara ekspilisit dan konsisten.
  2. Penggunaan Kata-Kata Baku. Masuknya kata-kata yang digunakan adalah kata-kata umum yang sudah lazim digunakan atau yang perekuensi penggunaanya cukup tinggi. Kata-kata yang belum lazim atau masih bersifat kedaerahan sebaiknya tidak digunakan, kecuali dengan pertimbangan- pertimbangan khusus.
  3. Penggunaan Ejaan Resmi Dalam Ragam Tulisan Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disebut ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (singkat EyD) EyD mengatur mulai dari penggunaan huruf, penulisan kata, penulisan partikel, penulisan angka penulisan unsur serapan, sampai pada penggunaan tanda baca.
  4. Penggunaan Lafal Baku Dalam Ragam Lisan. Hingga saat ini lafal yang benar atau baku dalam bahasa Indonesia belum pernah ditetapkan. Tetapi ada pendapat umum bahwa lafal baku dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau lafl daerah.
  5. Penggunaan Kalimat Secara Efektip. Maksudnya, kalimat-kalimat yang digunakan dapat dengan tepat menyampaikan pesan dengan pembicaraan atau tulisan kepada pendengar atau pembaca, persis seperti yang di maksud pembicara atau penulis.

Nah, sampai di sini kalian sudah tahu kan 3 Ciri Kata Baku dalam Karya Ilmiah ? Kalau sudah paham maka saya sudahkan sampai di sini dulu. Jika ada kesalahan maupun kekeliruan harap maklum. Silahkan baca lagi dari referensi yang lainnya.
DONASI VIA PULSA Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain Prodi SEO. Terima kasih.
Selanjutnya...
SHARE
Blog Ala Santri
"Bagaimana aku akan takut dengan kemiskinan, sedangkan aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya".

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment