Tuliskan 3 Tahap dalam Menulis Puisi
Sebelum kita melangkah jauh pada pembahasan 3 Tahap dalam Menulis Puisi, maka perlu terlebih dahulu kalian semua ketauhi bahwa sampai saat ini barangkali berjuta puisi telah dituliskan, baik yang dipublikasikan di buku, di koran, di internet, maupun yang masih tetap mengendap di tangan penulis atau bahkan sudah hilang, entah ke mana rimbanya.
Juga berbagai macam ragam tema bahasan juga pernah diungkapkan lewat puisi, mulai dari kehidupan sehari-hari, budaya, sains, hingga politik dan tentu saja tentang cinta yang banyak sekali ditemukan, khususnya puisi yang dituliskan oleh kaum remaja.
Tentulah, puisi-puisi itu dilahirkan dari berbagai macam proses kelahiran. Sebenarnya, jika dicermati, menurut pengalaman, puisi itu merupakan ungkapan kata bermakna yang dihasilkan dari berbagai macam proses kelahiran masing-masing.
Tuliskan 3 Tahap dalam Menulis Puisi
Pada tulisan saya di sini ada 3 Tahap dalam Menulis Puisi :
Yang pertama tahap dalam enulis puisi adalah tahap mengungkapkan fakta diri. Puisi pada tahap ini, biasanya lahir berdasarkan observasi pada sekitar diri sendiri, terutama pada faktor fisik. Contoh puisi dalam tahap mengungkapkan fakta diri :
Lelaki ganteng Kau memang ganteng Berkulit legam bukan berarti hitam Berambut ikal bukan berarti Tak bisa diluruskan Bisa, walau tak terlalu lamaTahap yang kedua dalam menulis puisi adalah tahap mengungkapkan rasa diri. Pada tahap ini akan lahir puisi yang mampu mengungkapkan rasa atau perasaan diri sendiri atas obyek yang bersinggungan atau berinteraksi. Perasaan yang terungkap bisa berupa sedih, senang, benci, cinta, patah hati, dan lain-lain. Contoh puisi dalam tahap mengungkapkan rasa diri :
Mejaku sayang Kaki mu menghunjam, Luruh rapuh termakan usia, Tak mampu ku ganti yang baru, Ribuan puisi telah lahir dari dada mu Ku kan selalu sayang pada mu, sahabatkuTahap yang ketiga dalam menulis puisi adalah tahap mengungkapkan fakta obyek lain. Pada tahap ini puisi dilahirkan berdasarkan fakta-fakta di luar diri dan dituliskan begitu saja apa adanya, tanpa tambahan kata bersayap atau metafora, misalnya tatkala melihat meja. Contoh puisi dalam tahap mengungkapkan fakta obyek lain :
Meja tulis, Kakimu empat, Tanpa kuping tanpa mata. Hanya kayu persegi empat Tatkala mendengar lagu, akan terlulis puisi: Nyanyian Rindu, Lagu yang bagus, Suara yang merdu Penyanyinya muda beliaEh, ada lagi nih bonus dari referensi yang saya baca, adalah tahap ke empat dalam menulis puisi adalah tahap mengungkapkan rasa obyek lain. Pada tahap ini penulis puisi mencoba berusaha mengungkapkan perasaan suatu obyek, baik perasaan orang lain maupun benda-benda di sekitarnya yang seolah-olah menjelma menjadi manusia. Misalnya tatkala melihat orang muda bersandar di bawah pohon rindang. Contoh puisi dalam tahap mengungkapkan rasa obyek lain :
Semilir Damai Sepoi kantuk memberat Kekar tangan berpeluh kering Ranting menjuntai gembira ria Menghibur yang berdamai santai Mengembara terlena mimpi yang fanaMungkin ini dulu pembahasan mengenai 3 Tahap dalam Menulis Puisi yang dapat saya bagikan. Jika ada yang kurang maupun keliru silahkan tambahkan di kolom komentar.
DONASI VIA PULSA
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain Prodi SEO. Terima kasih.
Post a Comment
Post a Comment